Jakarta – Saham SK Telecom jatuh hingga 8,5% pada Senin (28/4/2025) dilihat sejak Agustus 2025 setelah operator ini mengalami kebocoran data pelanggan pada awal April 2025 akibat serangan siber.
Saham SK Telecom ditutup turun 6,7% dan mencatat penurunan harian terbesar sejak Maret 2020, dibandingkan dengan patokan Indeks Harga Saham Gabungan Korea KOSPI.
SK Telecom mengklaim bertanggung jawab atas semua kerugian akibat pelanggaran yang terdeteksi pada 18 April lalu. Mereka menggambarkan insiden itu sebagai kebocoran data berskala besar karena malware, tapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Pada saat yang sama SK Telecom juga menawarkan penggantian Universal Subscriber Identity Module/USIM (kartu SIM) gratis kepada 23 juta pelanggannya di 2.600 lebih gerai di Korea Selatan (Korsel).
Mereka mendesak pelanggan segera mendaftar Layanan Perlindungan USIM, yang diklaimmemberikan tingkat pencegahan yang sama seperti mengganti kartu USIM. Sekitar 5,54 juta dari 23 juta pelanggan SK Telecom orang telah mendaftar untuk layanan itu. (adm)
Sumber: detik.com
+ There are no comments
Add yours