China Duga Ancaman Keamanan di Chip AI dari Nvidia, Negara Ini Laporkan ke Amkor Technology dan Foxconn

Jakarta – Pemerintah China menduga ancaman keamanam terdapat di chip artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) berkode H20 dari Nvidia yang dijual ke negaranya. Tindakan ini dilaporkan ke Amkor Technology di Arizona, yang menangani pengemasan chip H20 dan Samsung.

Nvidia juga telah meminta Foxconn untuk menangguhkan pekerjaan yang terkait dengan H20.

“Kami terus-menerus mengelola rantai pasokan kami untuk mengatasi kondisi pasar,” kata Juru Bicara (Jubir) Nvidia.

Sebelumnya, Otoritas China memanggil Nvidia atas masalah keamanan nasional terkait H20 pada Juli 2025. Produk ini diduga memiliki teknologi pelacakan atau backdoor tertentu, yang memungkinkannya dioperasikan dari jarak jauh.

Chief Executive Officer (CEO) Nvidia Jensen Huang mengakui China mengajukan pertanyaan tentang backdoor yang dibantah oleh perusahaan.

“Semoga tanggapan yang kami berikan kepada pemerintah China memadai. Kami sedang berdiskusi dengan mereka,” ujarnya.

China dilaporkan mengirim pemberitahuan kepada perusahaan teknologi besar dan pengembang AI yang mendesak mereka tidak menggunakan H20 pada Juli 2025. Chip ini termasuk chip AI mutakhir, namun bukan yang tercanggih dari Nvidia, dibuat khusus untuk pasar China dan memenuhi ketentuan AS.

Beijing memberi tahu perusahaan termasuk ByteDance, Alibaba, dan Tencent, menghentikan pesanan chip itu sepenuhnya, sampai tinjauan keamanan nasional rampung.

Dengan begitu Nvidia sulit menjalankan bisnisnya saat ketidakpastian perdagangan antara Washington dan Beijing. Analis industri chip juga mengatakan tindakan China untuk memperkuat komitmennya terhadap kampanye swasembada chip. (adm)

Sumber: detik.com